Untuk Menampilkan Burung Merpati Di Pojok Kiri Atas Ini Script nya

Minggu, 20 Februari 2011

PTERIDOPHYTA (Paku-pakuan)

  1. Standar Kompetensi : 3.Memahami manfaat keanekargaman hayati
  2. Kompetensi Dasar    : 3.3 Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam dunia tumbuhan dan perannanya bagi kelangsungan hidup di muka bumi
  3. Indikator                 :
  • Mengidentifikasi ciri-ciri umum Pteridophyta
  • Menjelaskan klasifikasi Pteridophyta
  • Menjelaskan cara -cara perkembangbiakan tumbuhan paku
  • Menemukan peranan berbagai species paku terhadap ekonomi dan lingkungan
Ciri-ciri Pteridophyta
  • Habitat pada tempat basah atau lembab tetapi beberapa species ada yang di air mis .Azolla pinnata artinya bersifat higrofit atau epifit
  • Termasuk cormophyta berspora 
  • Mempunyai empat struktur :lapisan pelindung disekeliling organ reproduksi,embrio multiselluler di arkegonia,kutikula melapisi permukaannyadan sistem pembuluh angkut.
  • Merupakan tumbuhan berkormus tertua ,berakar serabut dan ujungnya mengandung kaliptra.Pada umumnya berbatang di dalam tanah yang disebut rhizome memiliki xilem dan floem.Daunnya pada waktu masih muda menggulung dan daunnya ada yang kecil disebut mikrofil dan yang berukuran besar disebut makrofil.
  • Berdasarkan fungsinya daun paku dibedakan :
          * Tropofil (daun steril) untuk fotosintesis
          * Sporofil (daun fertil) untuk fotosintesis dan menghasilkan spora.Sporanya tersususn di sporangium
             Berdasarkan susunan dan letaknya sporangium pada daun dibedakan :
             Sorus (sporangium di permukaan daun),Sinangium(sporangium di ketiak daun),Strobilus(sporangium
             di ujung batang atau cabang batang),Sporokarpium (sporangium di dalam badan buah)
  • Sporofit lebih dominan dari pada gametofit  
Struktur tubuh tumbuhan paku
Daun paku tumbuh dari percabangan tulang daun yang disebut frond, dan keseluruhan daun dalam satu tangkai daun disebut pinna.

JIka diperhatikan pada permukaan bagian daun (frond) terdapat bentuk berupa titik-titik hitam yang disebut sorus, dalam sorus terdapat kumpulan sporangia yang merupakan tempat atau wadah dari spora. Gambar dibawah ini menunjukkan sporangia yang tergabung dalam struktur sorus (jamak sori).
Tidak semua daun paku memiliki sorus (sori), daun paku yang memiliki sorus merupakan daun fertil yang disebut daun sporofil, daun paku yang tidak memiliki sorus disebut daun steril. Daun ini hanya mengandung klorofil dan banyak dimanfaatkan untuk proses fotosintesis. Daun ini disebut daun tropofil.


Struktur sorus
Bagian luar dari sorus berbentuk selaput tipis yang disebut indusium. Bagian dalam sorus terdapat kumpulan sporangium yang didalamnya berisi ribuan spora.
Jika daun sporofil (daun fertil) diletakkan di atas permukaan kertas polos, maka bentuk spora akan terlihat seperti serbuk bedak berwarna hitam, coklat, kemerahan, kuning atau hijau tergantung jenis tumbuhan pakunya. Masing-masing spora akan tumbuh menjadi paku dewasa melalui proses yang kompleks(sumber http//prestasiherfen.blogspot.com)
    Klasifikasi Pteridophyta
    1. Berdasarkan sifat morfologinya dibedakan menjadi 4 kelas :
    a. Psillophytinae (Paku Purba)
        Tumbuhan paku paling sederhana ,batang beruas dan berbuku nyata,berdaun kecil menyerupai sisik
        sporangium terletak di buku-buku cabang ,yaitu di ketiak daun (sinangium),bersifat homospor.Memperoleh
        makanan bersimbiosis dengan jamur ,karena tidak berklorofil.Dikenal sebagai paku telanjang. Contohnya
        Rhynia major dan Psilotum sp
    gbr Psilotum sp

    b. Lycopodiinae (Paku Kawat)
        Daun berbentuk sisik,batang seperti kawat dan akarnya bercabang-cabang,ada beberapa jenis daunnya
        menyerupai lidah(ligula).Sporanya membentuk strobilus di ujung batang ataupun cabang, contohnya
        Sellaginella caudata,Lycopodium clavatum

    Lycopodium sp

    Lycopodium clavatum

    Selaginella sp


    c. Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
        Batangnya berongga memiliki cabang yang berkarang pada buku-buku batang pohon,berdaun kecil seperti
        selaput tersusun seperti karang .Sporofil berbentuk seperti perisai dengan sejumlah sporangium tersusun
        seperti strobilus (kerucut)pada ujung batang/cabang.Contohnya Equisentum sp
     Gambar Macam-macam Equisentum Sp






    d. Pterophyta/Filicinae (Paku Benar)
        Mempunyai daun sempurna (frond).Posisi daun membentuk sayap.Sporangium tersusun dalam sorus ,mempunyai daun besar (makrofil),pada waktu masih muda daunnya menggulung dan pada sisi bawah
      mempunyai banyak sporangium. Contohnya Adiantum cuneatum,Marsilea crenata ,Platycerium bifurcatum
                                                                      gbr Adiantum sp
    Platycerium Sp



    Asplenium nidus
      

    Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan ,tumbuhan paku dibedakan menjadi  tiga sbb :

    1. Paku HOMOSPORA,yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora saja dengan bebtuk dan ukuran seragam. Contohnya Lycopodium sp.
    2. Paku PERALIHAN,yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan dua macam spora (spora jantan dan betina) tetapi spora bentuk dan ukurannya seragam. Contohnya Equisentum debile
    3. Paku HETEROSPORA,yaitu tumbuhan paku yang mempunyai makrospora untuk individu berkelamin betina dan mikrospora untuk individu berkelamin jantan. Contohnya Sellaginella sp dan marsilea crenata 
    REPRODUKSI/METAGENESIS
     A.Reproduksi generatifnya melalui peleburan spermatozoid dan ovum
    Skema Metagenesis paku homospora

     
    Skema metagenesis pada tumbuhan paku heterospora






    Skema metagenesis pada tumbuhan paku peralihan
    Gambar Metagenesis Pteridophyta
                                                                                                         
    B.Beberapa jenis tumbuhan paku bereproduksi vegetatif dengan cara :
    • Umbi batang ,misalnya Marsilea crenata
    • Tunas pada tepi daun atau kuncup tunas,mis Asplenium buldiferum
    • Tunas pada ujung daun ,mis Asplenium pentifidium
    • Tunas akar ,mis Ophioglosum spakiy otot atau tulang dalam bentuk param,obat diuretik
    • Fragmentasi,mis Dryopteris rigida
    Peranan Pteridophyta (Paku-pakuan)
    • Paku kawat (Lycopodium cernuum),sebagai tanamnan hias,obat batuk,obat sesak napas,dan bisul kulit
    • Paku ekor kuda (Equisentum debile),sebagai obat sakit otot atau tulang dalam bentuk param,obat diuretik karena mengandung asam kersik dan kalium tinggi.Sebagai alat pembersih pisau,farpu dan sendok karena selikatnya tinggi
    • Asplenium nidus sebagai tanamnan hias
    • Azolla sp sebagai makanan ikan dan pupuk
    • Salvinia sp merugikan gulma tanaman padi
    • Marsilea crenata dimakan sebagai sayuran (semanggi)
     

                                                  

    Minggu, 06 Februari 2011

    Bryophta (Lumut)

    A. Standar Kompetensi : 3.Memahami manfaat keanekaragaman hayati
    B. Kompetensi Dasar    : 3.3 Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungaan hidup di muka bumi.
    C. Indikator                 :
    • Mengidentifikasi ciri-ciri lumut (Bryophta)
    • Membedakan tumbuhan lumut dengan tumbuhan paku dan biji berdasarkan ciri-cirinya
    • Menjelaskan perkembangbiakan lumut
    • Menjelaskan klasifikasi lumut
    • Memberikan contoh peranan lumut
    D. Bryophta (Lumut)
    Ciri umum Lumut:
    • Hidup di tempat basah,lembab dan terlindung dari cahaya
    • Bagian permukaan luar tubuh terdapat lapisan lilin untuk menahan masuknya air
    • Berwarna hijau karena mempunyai klorofil
    • Peralihan dari Thallophyta (tidak dapat dibedakan antara akar,batang dan daun)dan Chormophyta(dapat dibedakan antara akar,batang dan daun).
    Struktur Tubuh
         Lumut memiliki akar semu (rhizoid) ,berfungsi untuk melekat pada subtrat dan menyerap unsur hara. Batangnya tidak berbatang dan tidak mempunyai pembuluh angkut berbentuk lembaran (thalus)  di jumpai pada lumut hati dan tanduk sedangkan pada lumut daun batangnya sederhana dengan pembuluh angkut tunggal.Daunnya hanya pada lumut daun berdaun sederhana ,berbentuk pipih bilateral dengan satu pembuluh angkut di dalam ibu tulang daun dan berkloroplas,
    Gambar bermacam species lumut :



    Klasifikasi Lumut: Terbagi menjadi 3 klas berdasarkan bentuk gametofit dan sporofit
    1. Hepaticopsida (lumut hati) : tubuh berupa thalus berbentuk lembaran seperti hati melekat dengan bantuan rhizoid.Struktur khas yang terdapat pada gametopitnya yang berupa mangkok mengandung kumpulan lumut kecil yang .Contohnya Marchantia polymorpha
    2. Anthocerotopsida(Lumut tanduk) : generasi gametopit berupa thalus dengan tepi rata atau bertoreh.Sporofitnya berupa kapsul memanjang seperti tanduk (horn)dan pangkalnya dilindungi oleh involukrum, contohnya Notothylas sp dan Anthoceros sp
    3. Bryopsida (Lumut daun ) : tubuh terdiri 3 bagian yaitu rhizoid,batang dan daun.disebut lumut sejati,mengelompok seperti hamparan tebal beludru.Sprofitnya berklorofil dan bisa berfotosintesis .Sporofit (2n) terdiri dari kapsul; dan seta (tangkai) ,saat muda dilindungi oleh kaliptra dan lepas saat kapsul masak dan mengandung spora.Ujung kapsul yang masak dilindungi oleh operkulum .operkulum akan terlepas saat jaringan yang melingkar di tepi operkulum (annulus) pecah. Saaat operkulum lepas spora tidak langsung tersebar karena adanya gigi peristom pada bagian sporangium .Spora yang jatuh ditempat yang lembab membentuk kecambah berangkai berbentuk  benang yang disebut protonema yang akan menjadi gametofit. Contohnya Sphagnum sp,Fissident spdan Polythricum sp (llumut berumah satu).
    Reproduksi Lumut
          Reproduksi lumut sama dengan metagenesis yaitu pergiliran keturunan secara teratur  antara generasi sporofit (2n) dan generasi gametofit (n).Reproduksi generatif dengan perkawinan gamet sedangkan reproduksi vegetatif dengan spora haploid yang bersifat homospor dan membentuk pundi kuncup (gemma cup).Pada lumut fase gametofitnya lebih dominan dari pada fase sporofit
    Metagenesis pada Bryophyta :




    Peranan Lumut :   
    • Marchantia polymorpha mengobati gangguan fungsi hati
    • Sphagnum sebagai media tanam benih tumbuhan,pembalut dan sumber bahan bakar
    • Vegetasi perintis  
    Sumber Literatur : PR Biologi Intan Pariwara ,Biologi X bse Pusat Perbukuan    

    kamus

    Pencarian

    boneka